NASEHAT EMAS DARI IMAM SYAFI’I

blog-img
12/12/2020

NASEHAT EMAS DARI IMAM SYAFI’I

Admin | Cahaya Hati

NASEHAT EMAS DARI IMAM SYAFI’I

Imam Asy-Syafi’i atau nama penuhnya Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi’i al-Muththalibi al-Qurasyi (Ashkelon, Gaza, Palestina, 150 H/767 M – Fusthat, Mesir, 204 H/819 M) adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi’i.

Imam Syafi’i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim.

  1. “ Cukuplah ilmu menjadi sebuah keutamaan saat orang yang tak memiliki mengaku-ngaku memilikinya dan merasa senang jika dipanggil dengan gelar ilmuwan.”
  2. “ Cukuplah kebodohan menjadi aib saat orang yang bodoh merasa terbebas darinya dan marah jika digelari dengannya.”
  3. " Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan"
  4. " Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak, maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk"
  5. " Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada satu orang yang jahil (bodoh) karena ia tidak tahu akan landasan ilmu."
  6. " Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu."
  7. " Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya."
  8. " Betapa aku senang, jika semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang. Maka dengannya aku mendapat pahala, meskipun mereka tidak memujiku."
  9. " Ilmu itu bukan yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat."
  10. " Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena sulitnya ia belajar, dan ia tidak menyukai pelajaran."
  11. " Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu."
  12. " Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang."
  13. " Orang yang mengkaji ilmu faraid dan sampai pada puncaknya, maka akan tampil sebagai sosok orang yang ahli berhitung. Adapun ilmu hadits, itu akan tampak nilai keberkahan dan kebaikannya pada saat tutup usia. Adapun ilmu fiqih, itu merupakan ilmu yang berlaku untuk semua kalangan baik muda maupun yang tua, karena fiqih merupakan dasar dari segala ilmu."
  14. “ Ilmu tidak akan dapat diraih kecuali dengan ketabahan.”
  15. “ Ilmu itu adalah sesuatu yang bernilai positif, bukan yang menempel di kepala.”
  16. “ Tujuan dari sebuah ilmu itu adalah untuk mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukan ilmu yang hanya bertengger di kepala.”
  17. " Pilar kepemimpinan itu ada lima: Perkataan yang benar; Menyimpan rahasia; Menepati janji; Senantiasa memberi nasehat; Menunaikan amanah."
  18. " Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari."
  19. " Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak."
  20. " Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu. Dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu."
  21. " Jika ada seorang yang ingin menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya."
  22. " Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya."
  23. " Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya."
  24. " Sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari."
  25. " Bumi Allah amatlah luas, namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasa pun serasa sempit."
  26. " Silakan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing."
  27. " Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik. Maka posisikan dirimu di antara keduanya."
  28. " Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada, maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan."
  29. " Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna."
  30. " Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu."
  31. " Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu akan semakin wangi ketika disulut api."
  32. " Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir."
  33. " Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk."
  34. " Sebesar-besar aib (keburukan) adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu terdapat dalam diri kamu sendiri."
  35. " Jika semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka ketahuilah bahwa Allah SWT ingin membuatmu kuat dan Ia akan menjadi penolongmu."
  36. " Kebaikan itu ada di lima perkara: kekayaan hati; bersabar atas kejelekan orang lain; mengais rezeki yang halal; taqwa; dan yakin akan janji Allah SWT"
  37. " Perbanyakkan menyebut Allah daripada menyebut makhluk. Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut dunia."
  38. " Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan."
  39. " Siapa yang menginginkan husnul khotimah di penghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia."
  40. " Dosa-dosaku kelihatan terlalu besar buatku, tapi setelah kubandingkan dengan keampunanMu, ternyata keampunanMu jauh lebih besar."
  41. " Jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Kalau dia berani meninggalkan Allah, apalagi meninggalkan kamu."
  42. “ Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat.”
  43. .“ Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan.”
  44. “ Marahnya orang yang mulia bisa terlihat dari sikapnya, dan marahnya orang yang bodoh terlihat dari ucapan lisannya.”
  45. “ Setiap orang pasti ada yang mencintai dan ada yang membenci, karena engkau tidak dapat menghindar dari hal tersebut… maka bergabunglah bersama orang-orang yang ta’at kepada Allah”
  46. “ Orang paling tertipu adalah: yang merendah di hadapan orang yang tidak menghargainya, yang mencintai orang yang tidak bermanfaat baginya, yang bangga dengan pujian orang yang tidak mengenalnya.”
  47. “ Bekal paling merugikan untuk di bawa ke akhirat adalah permusuhan.”
  48. " Doa di saat tahajud adalah umpama anak panah yang melesat tepat mengenai sasaran."
  49. " Silakan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya jawaban, tapi singa tidak akan membalas gonggongan anjing."
  50. “ Singa jika tidak keluar dari sarangnya, ia tidak akan mendapatkan makanan. Begitu juga dengan anak panah, jika tidak meluncur dari busurnya, anak panah tersebut tidak akan mengenai sasaran.”
  51. " Engkau takkan mampu menyenangkan semua orang. Karena itu, cukup bagimu memperbaiki hubunganmu dengan Allah, dan jangan terlalu peduli dengan penilaian manusia."
  52. " Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu."
  53. “ Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, yaitu cinta dunia sekaligus cinta Allah, maka dia telah berdusta.”
  54. “ Kekenyangan dapat memberatkan badan, mengeraskan hati, mengusir kecerdasan, mengundang tidur dan melemahkan semangat ibadah”
  55. “ Jagalah lidahmu wahai manusia, jangan sampai ia mematukmu karena ia adalah ular.”
  56. “ Aku tidak pernah berdebat dengan seseorang dengan tujuan agar dirinya mendengar apa yang salah, atau untuk mempermalukan dirinya dan menang berdebat atas dirinya. Setiap kali diriku menghadapi lawan dalam debat, aku hanya berdoa dalam hati - Ya Tuhan, tolonglah dia agar kebenaran dapat mengalir dari hati dan lidahnya, dan semoga kebenaran ada di pihakku, semoga dirinya mungkin dapat mengikutiku, tetapi apabila kebenaran ada di sisinya, maka aku mungkin akan mengikutinya.”
  57. “ Dirimu menganggap bahwa kamu tidak lebih dari sebuah badan, sesungguhnya di dalam dirimu ada sesuatu yang lebih besar dari Semesta.”
  58. “ Takabur (sombong) adalah akhlak tercela.”
  59. “ Ketahuilah sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga akan hilang dan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan jangan terlalu banyak berangan-angan.”
  60. “ Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib.”
  61. “ Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit, menjauhi dosa di kala sendiri, berkata benar di hadapan orang yang ditakuti. ”
  62. “ Kesabaran merupakan akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan.”
  63. “ Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah.”
  64. “ Satu hal yang dapat menyia-nyiakan orang yang berilmu dan yang dapat menghilangkan posisinya sebagai seorang ‘alim adalah ketika ia tidak mempunyai kawan.”
  65. “ Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegangteguhlah denganNya.”
  66. “ Orang bodoh yang berakal nilainya sama dengan orang cerdas yang pelupa.”

 

 

 

foto / gambar: Instagram/@safe.learningcenter

 

Bagikan Ke:

Populer