Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 125

Asbabun Nuzul Surah Al-Baqarah Ayat 125

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ ﴿١٢٥

wa iż ja'alnal-baita maṡābatal lin-nāsi wa amnā, wattakhiżụ mim maqāmi ibrāhīma muṣallā, wa 'ahidnā ilā ibrāhīma wa ismā'īla an ṭahhirā baitiya liṭ-ṭā`ifīna wal-'ākifīna war-rukka'is-sujụd

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!” (125)


Sebab Turunnya Ayat

Al-bukhary dan yang lainnya meriwayatkan dari Umar, dia berkata, “ tiga halyang saya katakan sesuai dengan firman Allah. Pertama, saya berkata, ‘ya Rasulullah, sekiranya engkau jadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat. Maka turunlah ayat ini. Kedua, saya berkata, ‘ya Rasulallah, sesungguhnya yang mendatangi para istrimu ada orang yang baik dan ada yang jahat. Seandainya engkau perintahkan mereka untuk berhijab. Maka turunlah ayat hijab. Ketiga, suatu ketika para istri Rasulullah melampiaskan rasa cemburu kepada beliau. Maka saya katakan kepada mereka, ‘mudah-mudahan Allah akan member ganti kepadanya istri-istri yang lebih baik daripada kalian. Maka turunlah firman Allah dalam hal ini.

Riwayat diatas mempunyai jalan periwayatan yang banyak:

Pertama, diriwayatkan oleh ibnu abi hatim dan ibnu mardawaih dari jabir, dia berkata, ‘ketika Nabi saw melakukan tawaf (pada hari fathul Makkah) , umar berkata kepada beliau. ‘ inikah maqam ayah kami Ibrahim? Beliau menjawab: ya. Umar bertanya, ‘mengapa kita tidak jadikannya sebagai tempat shalat? Maka Allah menurunkan ayat ini.

Kedua, ibnu mardawaih meriwayatkan dari ‘amr bin maimun dari umar bin Khaththab bahwa dia melewati Maqam Ibrahim, lalu ia berkata, ya Rasulallah bukankah kita sedang berdiri di Maqam kekasih Tuhan kita? Rasul saw menjawab: ya. Umar berkata : mengapa kita tidak menjadikannya sebagai tempat shalat. Tidak lama dari itu turunlah ayat ini. Secara zahir riwayat ini dan riwayat sebelumnnya, ayat ini diturunkan pada haji wada’.