Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Qalam Ayat 1

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Qalam Ayat 1

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

نۤ ۚوَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَۙ ﴿١

nūn, wal-qalami wa mā yasṭurụn

Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan,


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Qalam Ayat: 1
*Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan keterangan tentang huruf-huruf hijaiyah yang mengawali surat-surat Al-Qur'an, yaitu dalam tafsir surat Al-Baqarah, dan bahwa firman Allahﷻ, NUN sama dengan Shad. Qaf, dan lain sebagainya dari huruf-huruf terpisah yang mengawali surat-surat Al-Qur'an. Dan mengenai penjelasan tentang hal ini sudah cukup dikemukakan dalam tafsir surat Al-Baqarah, hingga tidak perlu diulangi lagi.

*Menurut suatu pendapat, NUN adalah nama seekor ikan yang amat besar berada di atas lautan air yang sangat luas, dialah yang menyangga tujuh lapis bumi, sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Abu Ja'far ibnu Jarir yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepada kami Sufyan As-Sauri, telah menceritakan kepada kami Sulaiman alias Al-A'masy, dari Abu Zabyan, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa yang mula-mula diciptakan oleh Allah adalah Al-Qalam. Allah berfirman, "Tulislah! Qalam bertanya, "Apakah yang harus aku tulis? Allahﷻ berfirman, "Tulislah takdir. Maka Qalam mencatat semua yang akan terjadi sejak hari itu sampai hari kiamat. Kemudian Allah menciptakan nun dan menaikkan uap air; maka terciptalah darinya langit, dan terhamparlah bumi di atas nun. Lalu nun bergetar, maka bumi pun terhampar dengan luasnya, lalu dikukuhkan dengan gunung-gunung. Sesungguhnya nun itu benar-benar merasa bangga terhadap bumi.

*Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim, dari Ahmad ibnu Sinan, dari Abu Mu'awiyah, dari Al-A'masy dengan sanad yang sama. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Syu'bah, Muhammad ibnu Fudail dan Waki', dari Al-A'masy dengan sanad yang sama. Dan Syu'bah dalam salah satu riwayatnya menambahkan bahwa lalu Ibnu Abbas membaca firman-Nya: ( Nun, demi qalam dan apa yang mereka tulis. ) (Al-Qalam, 68:1)

*Syarik telah meriwayatkannya dari Al-A'masy ibnu Abu Zabyan atau Mujahid, dari Ibnu Abbas, lalu disebutkan hal yang semisal. Ma'mar meriwayatkannya dari Al-A'masy, bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakannya, kemudian ia membaca firman-Nya: ( Nun, demi qalam dan apa yang mereka tulis. ) (Al-Qalam, 68:1)

*Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Ata, dari AbudDuha, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa sesungguhnya sesuatu yang mula-mula diciptakan oleh Tuhanku adalah Al-Qalam. Kemudian Allah berfirman kepadanya, "Tulislah Maka qalam menulis segala sesuatu yang akan terjadi sampai hari kiamat. Kemudian Allah menciptakan nun di atas air, lalu meletakkan bumi di atasnya.

*Imam Tabrani telah meriwayatkan hal ini secara marfu'. Untuk itu ia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Habib alias Zaid ibnul Mahdi Al-Marwazi, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Ya'qub At-Taliqani, telah menceritakan kepada kami Mu'ammal ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kaini Hammad ibnu Zaid, dari Ata ibnus Sa-ib, dari Abud Duha alias Muslim ibnu Sabih, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ telah bersabda: Sesungguhnya makhluk yang mula-mula diciptakan oleh Allah adalah Al-Qalam dan al-hut (ikan yang sangat besar). Allah berfirman kepada qalam, "Tulislah! Qalam bertanya, "Apakah yang harus aku tulis? Allah berfirman, "Segala sesuatu yang akan terjadi sampai hari kiamat. Kemudian Nabiﷺ membaca firman-Nya: ( Nun, demi qalam dan apa yang mereka tulis. ) (Al-Qalam, 68:1) Nun adalah ikan yang sangat besar, sedangkan al-qalam adalah qalam (pena).

*Hadis lain diriwayatkan oleh Ibnu Asakir, dari Abu Abdullah maula Bani Umayyah, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah, bahwa ia pernah mendenaar Rasulullahﷺ bersabda: "Sesungguhnya sesuatu yang mula-mula diciptakan oleh Allah adalah al-qalam, kemudian Allah menciptakan nun yaitu tinta, lalu Allah berfirman kepada al-qalam, "Tulislah! Al-qalam bertanya, "Apa yang harus aku tulis? Allah berfirman, "Tulislah segala sesuatu yang akan terjadi, atau segala sesuatu yang akan ada, dari amal perbuatan, atau rezeki atau jejak atau ajal. Maka al-qalam menulis semuanya itu sampai hari kiamat. Itulah yang dimaksud oleh firman Allahﷻ, ( Nun, demi qalam dan apa yang mereka tulis. ) (Al-Qalam, 68:1). Kemudian al-qalam dikunci, maka ia tidak berbicara sampai hari kiamat. Kemudian Allah menciptakan akal, lalu Allah berfirman, "Demi keagungan-Ku, sungguh Aku benar-benar akan menyempurnakanmu terhadap orang yang Aku sukai, dan sungguh Aku benar-benar akan mengurangimu terhadap orang yang Aku murkai.

*Ibnu Abu Najih telah mengatakan bahwa sesungguhnya Ibrahim ibnu Abu Bakar pernah menceritakan kepadanya dari Mujahid yang telah mengatakan bahwa nun pernah disebutkan bahwa ia adalah ikan yang amat besar yang berada di bawah lapisan bumi yang ketujuh. Al-Bagawi dan sejumlah ulama tafsir telah menyebutkan bahwa di atas punggung ikan yang besar ini terdapat sebuah batu besar yang ketebalannya sama dengan jarak antara langit dan bumi. Dan di atas batu besar itu terdapat seekor banteng yang memiliki empat puluh ribu tanduk, sedangkan di atas punggung banteng ini terdapat bumi yang berlapis tujuh dan segala sesuatu yang terdapat di dalamnya dan segala sesuatu yang ada di antara tiap lapisnya. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

*Tetapi herannya ada sebagian ulama yang menakwilkan dengan makna ini hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Ia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakan kepada kami Humaid, dari Anas, bahwa Abdullah ibnu Salam ketika mendengar berita kedatangan Rasulullahﷺ di Madinah, ia datang menemuinya dan bertanya kepadanya tentang berbagai hal. Ia mengatakan, "Sesungguhnya aku akan bertanya kepadamu tentang berbagai hal yang tiada seorang pun mengetahuinya kecuali seorang nabi. Abdullah ibnu Salam bertanya, "Apakah pertanda awal hari kiamat. Dan makanan apakah yang disajikan kepada ahli surga sebagai suguhan pertamanya. Dan sebutkan mengapa seorang anak mirip dengan ayahnya, dan mengapa seorang anak mirip ibunya? Rasulullahﷺ menjawab, "Jibril baru saja memberitahukannya kepadaku. Abdullah ibnu Salam berkata, "Dia adalah malaikat yang dibenci oleh orang-orang Yahudi. Nabiﷺ melanjutkan jawabannya: Pertanda yang mengawali hari kiamat ialah munculnya api yang menggiring manusia dari masyriq ke magrib. Dan makanan yang mula-mula disajikan kepada penghuni surga ialah lebihan hatinya ikan paus. Adapun mengenai anak, maka apabila air mani lelaki mendahului air mani perempuan, maka anaknya mirip dengan ayahnya. Dan apabila air mani perempuan mendahului air mani laki-laki, maka anaknya mirip dengan ibunya.

*Imam Bukhari meriwayatkan hadis ini melalui berbagai jalur dari Humaid, dan Imam Muslim serta Imam Bukliari telah meriwayatkannya pula melalui hadis Sauban maula Rasulullahﷺ dengan lafaz yang semisal.

*Dan disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim melalui hadis Abu Asma Ar-Rahbi, dari Sauban, bahwa seorang rahib pernah bertanya kepada Rasulullahﷺ tentang berbagai masalah. antara lain disebutkan bahwa apakah sajian pertama bagi ahli surga saat mereka masuk surga, maka Rasulullahﷺ menjawab, "Lebihan hatinya ikan paus. Rahib itu bertanya lagi, "Lalu makanan apakah yang disuguhkan kepada mereka sesudahnya? Rasulullahﷺ menjawab: "Disembelihkan untuk mereka seekor banteng surga yang makan dari pinggiran taman-taman surga. Rahib itu bertanya lagi, "Lalu apakah suguhan minuman mereka sehabis menyantap makanan itu? Rasulullahﷺ menjawab: "Dari mata air yang ada di dalam surga yang dikenal dengan nama Salsabila.

*Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan nun adalah lauh (lembaran) dari nur (cahaya).

*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Syabib Al-Maktab, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ziad Al-Jazari, dari Furat ibnu Abul Furat, dari Mu'awiyah ibnu Qurrah, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ membaca firman-Nya: ( Nun, demi qalam dan apa yang mereka tulis. ) (Al-Qalam, 68:1) Bahwa al-qalam adalah lembaran dari cahaya dan pena dari cahaya yang bergerak mencatat segala sesuatu yang akan ada sampai hari kiamat.

Hadis ini berpredikat mursal lagi garib.

*Ibnu Juraij mengatakan bahwa ia pernah mendapat berita bahwa qalam tersebut dari nur yang panjangnya sama dengan jarak perjalanan seratus tahun.

*Menurut pendapat yang lainnya lagi, yang dimaksud dengan nun adalah tinta, dan yang dimaksud dengan qalam adalah pena.

*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Abu Saur, dari Ma'mar, dari Al-Hasan dan Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya, "Nun. keduanya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan nun ialah tinta.

*Hal yang semisal telah diriwayatkan dalam hadis marfu', tetapi predikatnya garib sekali. Untuk itu Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Yahya, telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah mania Bani Umayyah, dari Abu Saleh, dan Abu Hurairah yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullahﷺ bersabda: "Allah telah menciptakan nun, yaitu tinta.

*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid. telah menceritakan kepada kami Ya'qub, telah menceritakan kepada kami saudara lelakinya yang bernama Isa ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Sabit As-Samali, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa sesungguhnya Allah menciptakan nun yaitu tinta dan menciptakan al-qalam. Lalu Allah berfirman, "Tulislah! Qalam bertanya, "Apa yang harus kutulis? Allahﷻ berfirman, "Tulislah segala sesuatu yang akan terjadi sampai hari kiamat, berupa amal perbuatan yang dikerjakan, baik amal ketaatan atau amal kedurhakaan, baik rezeki halal yang diberikan atau rezeki haram. Kemudian ditetapkan pula segala sesuatu dari hal tersebut menyangkut nasibnya, yaitu masuknya ke dunia, dan masa tinggalnya di dunia, dan usia berapa saat keluarnya dari dunia dan bagaimana cara matinya. Kemudian Allahﷻ menugaskan para malaikat penjaga untuk menjaga hamba-hamba-Nya dan para malaikat pencatat amal perbuatan untuk menghimpun catatan amal perbuatan mereka. Para malaikat penjaga setiap harinya menyalin dari para malaikat pencatat amal perbuatan, amal perbuatan yang dikerjakan setiap harinya. Apabila rezeki seseorang telah habis, dan jejak langkahnya telah berakhir serta ajalnya telah tiba, maka malaikat penjaga datang menjumpai malaikat pencatat amal perbuatan untuk meminta arsip catatan amal yang dikerjakan di hari itu. Maka malaikat pencatat amal berkata kepada malaikat penjaga, "Kami tidak menjumpai amal apa pun bagi teman kamu ini. Lalu malaikat penjaga kembali dan menjumpai orang yang dijaganya telah meninggai dunia. Lalu Ibnu Abbas mengatakan bahwa bukankah kalian adalah orang-orang Arab, tentunya kalian pernah mendengar ucapan para malaikat pencatat amal perbuatan yang disitir oleh firman-Nya: ( Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan. ) (Al-Jatsiyah, 45:29) Dan tiada lain makna istinsakh (menyalin) itu kecuali dari kitab induknya.

*******
Firman Allahﷻ:

وَالْقَلَمِ
( demi qalam. ) (Al-Qalam, 68:1)

*Makna lahiriah menunjukkan jenis qalam (pena) alias sarana yang dipakai untuk menulis, semakna dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
( Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ) (Al-'Alaq, 96:3-96:5)

*Ini merupakan sumpah dari Allahﷻ dengan menyebut qalam, untuk mengingatkan makhluk-Nya akan nikmat yang telah Dia berikan kepada mereka, yaitu Dia telah mengajarkan kepada mereka menulis yang dengan melaluinya ilmu pengetahuan dapat diraih. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:

وَمَا يَسْطُرُوْنَ
( dan apa yang mereka tulis. ) (Al-Qalam, 68:1)

*Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah dan apa yang mereka tulis.

*Abud Duha telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah dan apa yang mereka kerjakan.

*As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan mereka adalah para malaikat dan segala sesuatu yang mereka catat tentang amal perbuatan semua hamba.

*Ulama lainnya mengatakan bahwa bahkan makna yang dimaksud dengan al-qalam dalam ayat ini ialah pena yang diperintahkan oleh Allah untuk mencatat takdir, yakni ketika Allah memerintahkan kepadanya mencatat semua takdir yang telah Dia tetapkan atas semua makhluk-Nya, yang hal ini terjadi sebelum Dia menciptakan langit dan bumi dalam jarak masa lima puluh ribu tahun.

*Sehubungan dengan hal ini para ulama mengetengahkan hadis-hadis yang menerangkan masalah al-qalam ini.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id alias Yahya ibnu Sa'id Al-Qattan dan Yunus ibnu Habib; keduanya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Daud At-Tayalisi, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid ibnu Sulaim As-Sulami, dari Ata ibnu Abu Rabah, telah menceritakan kepadaku Al-Walid ibnu Ubadah ibnus Samit yang mengatakan bahwa ayahnya memanggilnya saat ia menjelang kematiannya, lalu ayahnya yang sedang sakit keras itu mengatakan kepadanya bahwa sesungguhnya ia pernah mendengar Rasulullahﷺ bersabda: Sesungguhnya makhluk yang mula-mula diciptakan oleh Allah adalah al-qalam, lalu Allah berfirman kepadanya, "Tulislah! Al-qalam bertanya, "Ya Tuhanku apakah yang harus kutulis? Allah berfirman, "Tulislah takdir dan semua yang akan ada sampai selama-lamanya.

*Hadis ini telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad melalui berbagai jalur dari Al-Walid ibnu Ubadah, dari ayahnya dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengetengahkannya melalui hadis Abu Daud At-Tayalisi dengan sanad yang sama, dan ia mengatakan bahwa hadis ini hasan, sahih, garib. Imam Abu Daud telah meriwayatkannya di dalam kitab sunannya dalam pembahasan As-Sunnah, dari Ja'far ibnu Musafir, dari Yahya ibnu Hassan, dari Ibnu Rabah, dari Ibrahim ibnu Abu Ablah, dari Abu Hafsah alias Hubaisy ibnu Syuraili Al-Habsyi Asy-Syabi, dari Ubadah, lalu disebutkan hal yang semisal.

*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah At-Tusi, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Hasan ibnu Syaqiq, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Mubarak. telah menceritakan kepada kami Rabah ibnu Zaid. dari Umar ibnu Habib, dari Al-Qasim ibnu Abu Buzzah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari ibnu Abbas; ia pernah menceritakan bahwa Rasulullahﷺ telah bersabda: Sesungguhnya sesuatu yang mula-mula diciptakan oleh Allah adalah al-qalam, lalu Allah memerintahkan kepadanya agar mencatat segala sesuatu.

*Hadis ini garib bila ditinjau dari segi jalurnya, mereka (ahli hadis) tiada yang mengetengahkannya.

*Ibnu Abu Najih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya, "Al-Qalam bahwa makna yang dimaksud ialah pena yang digunakan untuk menulis zikir (peringatan).

*******
Firman Allahﷻ:

وَمَا يَسْطُرُوْنَ
( dan apa yang mereka tulis. ) (Al-Qalam, 68:1)

Yakni segala sesuatu yang mereka tulis; sama dengan tafsir yang sebelumnya.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar