Tafsir Al-Qur'an Surah An-Nisa` Ayat 1

Tafsir Al-Qur'an Surah An-Nisa` Ayat 1

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا ﴿١

yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakumullażī khalaqakum min nafsiw wāḥidatiw wa khalaqa min-hā zaujahā wa baṡṡa min-humā rijālang kaṡīraw wa nisā`ā, wattaqullāhallażī tasā`alụna bihī wal-ar-ḥām, innallāha kāna 'alaikum raqībā

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah An-Nisa` Ayat: 1
*Allahﷻ berfirman memerintahkan kepada makhluk-Nya agar bertakwa kepada-Nya, yaitu menyembah kepada-Nya semata dan tidak membuat sekutu bagi-Nya. Juga mengingatkan mereka akan kekuasaan-Nya yang telah menciptakan mereka dari seorang diri berkat kekuasaan-Nya orang tersebut adalah Adam.

وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا
( dan darinya Allah menciptakan istrinya. ) (An-Nisa, 4:1)

*Siti Hawa diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk sebelah kiri bagian belakang Adam ketika Adam sedang tidur. Saat Adam terbangun, ia merasa kaget setelah melihatnya, lalu ia langsung jatuh cinta kepadanya. Begitu pula sebaliknya, Siti Hawa jatuh cinta kepada Adam.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Muqatil, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Abu Hilal, dari Qatadah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Wanita diciptakan dari laki-laki, maka keinginan wanita dijadikan terhadap laki-laki; dan laki-laki itu dijadikan dari tanah, maka keinginannya dijadikan terhadap tanah, maka pingitlah wanita-wanita kalian.

Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:

اِنَّ الْمَرْاَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَاِنَّ اَعْوَجَ شَيْءٍ فِى الضِّلَعِ اَعْلَاهُ فَاِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهٗ كَسَرْتَهٗ وَاِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ
( "Sesungguhnya wanita itu dijadikan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Maka jika kamu bertindak untuk meluruskannya niscaya kamu akan membuatnya patah. Tetapi jika kamu bersenang-senang dengannya, berarti kamu bersenang-senang dengannya, sedangkan padanya terdapat kebengkokan. )

*******
Firman Allahﷻ:

وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً
( dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan. ) (An-Nisa, 4:1)

*Allah mengembangbiakkan banyak laki-laki dan perempuan dari Adam dan Hawa, lalu menyebarkan mereka ke seluruh dunia dengan berbagai macam jenis, sifat, warna kulit, dan bahasa mereka. Kemudian sesudah itu hanya kepada-Nya mereka kembali dan dihimpunkan.

Kemudian Allahﷻ berfirman:

وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ
( Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. ) (An-Nisa, 4:1)

Maksudnya, bertakwalah kalian kepada Allah dengan taat kepada-Nya.

*Ibrahim, Mujahid, dan Al-Hasan mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, ) (An-Nisa, 4:1) Yakni seperti dikatakan, "Aku meminta kepadamu dengan nama Allah dan hubungan silaturahmi.

*Menurut Ad-Dahhak, makna ayat adalah bertakwalah kalian kepada Allah yang kalian telah berjanji dan berikrar dengan menyebut nama-Nya. Bertakwalah kalian kepada Allah dalam silaturahmi. Dengan kata lain, janganlah kalian memutuskannya. melainkan hubungkanlah dan berbaktilah untuknya. Demikianlah yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid. Al-Hasan. Ad-Dahhak. Ar-Rabi, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang.

*Salah seorang ulama membaca ARHĀMA menjadi ARHĀMI, yakni dengan bacaan jar karena di-'ataf-kan kepada damir yang ada pada BIHĪ. Dengan kata lain, kalian saling meminta satu sama lain dengan menyebut nama Allah dan hubungan silaturahmi. Demikianlah menurut yang dikatakan oleh Mujahid dan lain-lainnya.

*******
Firman Allahﷻ:

اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
( Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian. ) (An-Nisa, 4:1)

Dia mengawasi semua keadaan dan semua perbuatan kalian. Seperti pengertian yang terkandung di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ
( Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. ) (Al-Mujadalah, 58:6)

Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:

اعْبُدِ اللّٰهَ كَاَنَّكَ تَرَاهُ فَاِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَاِنَّهٗ يَرَاكَ
( "Sembahlah Tuhanmu seakan-akan kamu melihat-Nya; jika kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kamu. )

*Hal ini merupakan petunjuk dan sekaligus sebagai peringatan, bahwa diri kita selalu berada di dalam pengawasan Allahﷻ

*Allahﷻ telah menyebutkan bahwa asal mula makhluk itu dari seorang ayah dan seorang ibu. Makna yang dimaksud ialah agar sebagian dari mereka saling mengasihi dengan sebagian yang lain, dan menganjurkan kepada mereka agar menyantuni orang-orang yang lemah dari mereka.

*Di dalam hadis sahih Muslim disebutkan melalui hadis Jarir ibnu Abdullah Al-Bajali bahwa ketika Rasulullahﷺ kedatangan sejumlah orang dari kalangan Mudar (mereka adalah orang-orang yang mendatangkan buah-buahan, yakni dari pohon-pohon milik mereka) maka Nabiﷺ berkhotbah kepada orang-orang sesudah salat Zuhur. Dalam khutbahnya beliauﷺ membacakan firman-Nya: ( Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri. ) (An-Nisa, 4:1), hingga akhir ayat. Kemudian membacakan pula firman-Nya: ( Hai orang-orang yang berimah, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. ) (Al-Hasyr, 59:18) Kemudian Nabiﷺ menganjurkan mereka untuk bersedekah. Untuk itu beliau bersabda: ( "Seorang lelaki bersedekah dari uang dinarnya, dari uang dirhamnya, dari sha' jewawutnya dari sha' kurmanya,... ) hingga akhir hadis.

*Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Ahmad, ahlus sunan dari Ibnu Mas'ud£ dalam khotbah hajinya, yang di dalamnya disebut pula bahwa setelah itu Ibnu Mas'ud membacakan tiga buah ayat, salah satunya adalah firman-Nya: ( Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian. ) (An-Nisa, 4:1), hingga akhir ayat.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar