Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Hajj Ayat 1

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Hajj Ayat 1

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ ﴿١

yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakum, inna zalzalatas-sā'ati syai`un 'aẓīm

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Hajj Ayat: 1
*Allahﷻ berfirman, memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar bertakwa kepada-Nya seraya memberitahukan kepada mereka peristiwa yang bakal mereka hadapi pada hari kiamat, yaitu kengerian dan keguncangannya yang amat dahsyat. Para ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan keguncangan hari kiamat ini, apakah terjadi sesudah manusia dibangkitkan dari kuburnya di hari mereka digiring menuju ke tempat pemberhentian hari kiamat, ataukah yang dimaksud adalah guncangan bumi sebelum manusia dikeluarkan dari kubur mereka, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَا وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَا
( Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. ) (Az-Zalzalah, 99:1-99:2)

وَحُمِلَتِ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةً. فَيَوْمَىِٕذٍ وَّقَعَتِ الْوَاقِعَةُ
( dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat. ) (Al-Haqqah, 69:14-69:15)

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّا وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا
( apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya. ) (Al-Waqi'ah, 56:4-56:5)

*Sebagian ulama mengatakan bahwa guncangan ini terjadi di penghujung usia dunia dan mengawali kejadian hari kiamat.

*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Ibrahim, dari AIqamah sehubungan dengan makna firman-Nya: ( sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). ) (Al-Hajj, 22:1) Bahwa kejadian ini terjadi sebelum hari kiamat.

*Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis As-Sauri, dari Mansur dan Al-A'masy, dari Ibrahim, dari Alqamah, lalu ia menyebutkan hal yang sama.

*Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan pula dari Asy-Sya'bi, Ibrahim, dan Ubaid ibnu Umair hal yang semisal.

*Abu Kadinah telah meriwayatkan dari Ata, dari Amir Asy-Sya'bi sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar. ) (Al-Hajj, 22:1) Kejadian ini menimpa dunia menjelang hari kiamat.

*Imam Abu Ja'far ibnu Jarir telah meriwayatkan salah satu di antara sandaran pendapat ini dalam hadis sur (sangkakala) yang diriwayatkan melalui Ismail ibnu Rafi' (qadi penduduk Madinah), dari Yazid ibnu Abu Ziyad, dari seorang lelaki Ansar, dari Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, dari seorang lelaki, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda: "Sesungguhnya Allahﷻ setelah selesai menciptakan langit dan bumi, beranjak menciptakan sur (sangkakala), lalu diserahkan kepada Malaikat Israfd. Sekarang Israfil meletakkan sangkakala itu di mulutnya, sedangkan matanya memandang ke arah 'Arasy menunggu bila ia diperintahkan (untuk meniupnya). Sahabat Abu Hurairah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah sur itu? Rasulullahﷺ menjawab, "Seperti tanduk (terompet). Abu Hurairah bertanya, "Bagaimanakah bentuknya? Rasulullahﷺ menjawab, "Terompet besar, Israfil akan melakukan tiga kali tiupan padanya. Tiupan pertama menimbulkan kedahsyatan yang sangat besar, tiupan kedua adalah tiupan yang membinasakan semua makhluk, dan tiupan yang ketiga adalah tiupan yang membangkitkan semua makhluk hidup kembali untuk menghadap kepada Tuhan semesta alam. Allahﷻ berfirman, memerintahkan kepada Israfil untuk melakukan tiupan pertama, "Tiuplah, tiupan yang menimbulkan kedahsyatan yang besar! Maka terkejutlah semua penduduk langit dan bumi, terkecuali orang-orang yang dikehendaki oleh Allah tidak merasa terkejut. Allah memerintahkan kepada Israfil, maka saat itu juga Israfil langsung menjulurkan dan meniupnya. Hal ini dikisahkan oleh Allahﷻ melalui firman-Nya: ( Tidaklah yang mereka tunggu melainkan hanya satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat berselang. ) (Shad, 38:15) Maka semua gunung beterbangan menjadi debu, dan bumi mengalami gempa yang amat dahsyat mengguncangkan semua penghuninya. Hal ini disebutkan oleh firman-Nya: ( pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, tiupan yang pertama itu diiringi dengan tiupan yang kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut. ) (An-Nazi'at, 79:6-79:8) Saat itu bumi bagaikan sebuah perahu yang terombang-ambingkan oleh ombak laut yang sangat besar berikut para penumpangnya yang bergelayutan bagaikan pelita gantung yang ditiup angin keras. Semua manusia yang ada di bumi bergelindingan, dan wanita-wanita yang hamil saat itu juga melahirkan bayi-bayinya, anak-anak kecil mendadak beruban karena kesusahan yang sangat. Setan-setan pun beterbangan melarikan diri hingga mencapai batas ufuk cakrawala; tetapi para malaikat menghadangnya, lalu memukuli wajahnya hingga setan kembali lagi ke bumi. Manusia porak-poranda melarikan diri seraya sebagian dari mereka memanggil-manggil sebagian lainnya. Keadaan inilah yang disebutkan oleh Allahﷻ di dalam firman-Nya: ( (yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagi kalian seorang pun yang menyelamatkan kalian dari (azab) Allah; dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang pun yang akan memberi petunjuk. ) (Ghafir, 40:33) Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba bumi terbelah dari satu kawasan ke kawasan yang lainnya, dan mereka melihat peristiwa besar yang membuat mereka mendapat mala petaka yang tak terperikan besarnya; hanya Allah sajalah yang mengetahuinya. Kemudian mereka melihat ke arah langit, tiba-tiba mereka melihatnya mendidih, lalu matahari dan bulan pudar sinarnya serta bintang-bintang bertaburan dan saling berbenturan, lalu lenyap dari pandangan mereka. Rasulullahﷺ bersabda, "Orang-orang yang telah mati tidak mengetahui sedikit pun dari peristiwa itu. Abu Hurairah bertanya, "Siapakah orang-orang yang dikecualikan oleh Allahﷻ dalam firman-Nya itu? (yakni firman Allahﷻ yang mengatakan): ( maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. ) (An-Naml, 27:87) Rasulullahﷺ bersabda: Mereka adalah para syuhada, sesungguhnya kedahsyatan yang besar itu hanya dialami oleh orang-orang yang hidup. Para syuhada itu sekalipun mereka hidup di sisi Allah dalam keadaan diberi rezeki, tetapi Allah telah memelihara dan menyelamatkan mereka dari peristiwa buruk yang terjadi di hari itu, yaitu azab Allah yang ditimpakan kepada makhluk-Nya yang jahat-jahat, seperti yang diceritakan oleh Allahﷻ dalam firman-Nya, ( Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah)pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat besarnya. ) (Al-Hajj, 22:1-22:2)

*Imam Tabrani, Imam Ibnu Jarir, dan Imam Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hadis ini pula dengan panjang lebar.

*Tujuan pengetengahan hadis ini adalah untuk membuktikan bahwa keguncangan ini terjadi sebelum hari kiamat, hanya penyebutannya dikaitkan dengan hari kiamat karena peristiwa tersebut dekat sekali dengan kejadian hari kiamat, seperti halnya penyebutan tentang tanda-tanda hari kiamat dan yang semisal dengannya.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar