Tafsir Al-Qur'an Surah At-Takasur Ayat 1

Tafsir Al-Qur'an Surah At-Takasur Ayat 1

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ ﴿١

al-hākumut-takāṡur

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah At-Takasur Ayat: 1
*Allahﷻ berfirman, bahwasanya kalian disibukkan oleh kecintaan kalian kepada duniawi dan kesenangannya serta perhiasannya, sehingga kalian melupakan upaya kalian untuk mencari pahala akhirat dan memburunya. Dan kalian terus-menerus sibuk dengan urusan duniawi kalian hingga maut datang menjemput kalian dan kalian dimasukkan ke dalam kubur hingga menjadi penghuninya.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Zakaria ibnu Yahya Al-Waqqad Al-Masri, telah menceritakan kepadaku Khalid ibnu Abdud Da-im, dari Ibnu Zaid ibnu Aslam, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:

اَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ عَنِ الطَّاعَةِ حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَحَتّٰى يَأْتِيَكُمُ الْمَوْتُ
( "Bermegah-megahan telah melalaikan kalian dari ketaatan, sampai kalian masuk ke dalam liang kubur (sampai maut datang menjemput kalian). )

*Al-Hasan Al-Basri mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Bermegah-megahan telah melalaikan kalian. ) (At-Takatsur, 102:1) Yakni dengan harta dan anak-anak.

*Di dalam kitab Shahih Bukhari dalam Bab "Raqa'iq' telah disebutkan hal yang sama dari Al-Hasan Al-Basri. Dan disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Abul Walid, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Sabit, dari Anas ibnu Malik, dari Ubay ibnu Ka'b yang mengatakan bahwa kami menganggap hal berikut termasuk dari Al-Qur'an sebelum diturunkan firman-Nya: ( Bermegah-megahan telah melalaikan kalian. ) (At-Takatsur, 102:1) Yang dimaksud adalah sabda Nabiﷺ yang menyebutkan:

( Seandainya Anak Adam (manusia) mempunyai lembah emas... ) dan seterusnya hingga akhir hadis.

*Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, bahwa ia pernah mendengar Qatadah menceritakan dari Mutarrif ibnu Abdullah ibnusy Syikhkhir, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ia sampai kepada Rasulullahﷺ yang saat itu beliauﷺ sedang membaca firman-Nya: ( Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. ) (At-Takatsur, 102:1) Lalu Rasulullahﷺ bersabda:

يَقُوْلُ ابْنُ اٰدَمَ مَالِيْ مَالِيْ. وَهَلْ لَكَ مِنْ مَالِكَ اِلَّا مَا اَكَلْتَ فَاَفْنَيْتَ اَوْ لَبِسْتَ فَاَبْلَيْتَ اَوْ تَصَدَّقْتَ فَاَمْضَيْتَ
( Anak Adam mengatakan, "Hartaku, hartaku. Tiadalah bagimu dari hartamu selain dari apa yang engkau makan, lain engkau lenyapkan; atau yang engkau pakai, lalu engkau lapukkan; atau engkau sedekahkan, lalu engkau lanjutkan. )

*Imam Muslim, Imam Turmuzi, dan Imam Nasa'i telah meriwayatkannya melalui jalur Syu'bah dengan sanad yang sama.

*Imam Muslim mengatakan di dalam kitab sahihnya, bahwa telah menceritakan kepada kami Suwaid ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Hafs ibnu Maisarah dari Al-Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah£ yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:

يَقُوْلُ الْعَبْدُ: مَالِيْ مَالِيْ. وَاِنَّمَا لَهٗ مِنْ مَالِهٖ ثَلَاثٌ: مَا اَكَلَ فَاَفْنٰى اَوْ لَبِسَ فَاَبْلٰى اَوْ تَصَدَّقَ فَاقْتَنٰى وَمَا سِوٰى ذٰلِكَ فَذَاهِبٌ وَتَارِكُهٗ لِلنَّاسِ
( Seorang hamba mengatakan, "Hartaku, hartaku! Padahal sesungguhnya tiada dari hartanya selain tiga hal, yaitu apa yang telah dimakannya, lalu ia lenyapkan; atau yang ia pakai, lain ia lapukkan, atau yang ia sedekahkan, lalu ia lanjutkan. Sedangkan yang selain dari itu akan pergi dan akan ia tinggalkan untuk orang lain. )

*Imam Muslim meriwayatkannya secara munfarid melalui jalur ini.

*Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Humaidi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Abu Bakar ibnu Muhammad ibnu Amr ibnu Hazm yang telah mendengar dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ telah bersabda:

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقٰى مَعَهٗ وَاحِدٌ: يَتْبَعُهٗ اَهْلُهٗ وَمَالُهٗ وَعَمَلُهٗ فَيَرْجِعُ اَهْلُهٗ وَمَالُهٗ وَيَبْقٰى عَمَلُهٗ
( Ada tiga perkara yang mengiringi keberangkatan mayat; maka yang dua perkara kembali, sedangkan yang satunya menemaninya. Keluarganya, harta bendanya, dan amal perbuatannya mengiringinya; maka kembalilah keluarga dan harta bendanya, dan yang tertinggal (bersamanya) adalah amal perbuatannya. )

*Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Turmuzi, dan Imam Nasa'i melalui hadis Sufyan ibnu Uyaynah dengan sanad yang sama.

*Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya, dari Syu'bah, telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Anas, bahwa Nabiﷺ pernah bersabda:

يَهْرَمُ ابْنُ اٰدَمَ وَتَبْقٰى مِنْهُ اثْنَتَانِ: الْحِرْصُ وَالْاَمَلُ
( Anak Adam akan menua, dan akan tetap menemaninya dua perkara, yaitu keinginan dan cita-cita. )

*Imam Bukhari dan Imam Muslim telah mengetengahkannya di dalam kitab sahih masing-masing.

*Al-Hafiz ibnu Asakir di dalam biografi Al-Ahnaf ibnu Qais yang dijuluki Ad-Dahhak menyebutkan bahwa ia meliliat seorang lelaki yang di tangannya memegang mata uang dirham, lalu ia bertanya "Kepunyaan siapakah uang dirham ini? Lelaki itu menjawab, "Milikku. Maka Ad-Dahhak mengatakan, "Sesungguhnya uang dirham itu adalah milikmu bilamana kamu belanjakan untuk hal yang mengandung pahala, atau sebagai rasa ungkapan syukurmu.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah yang telah mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku Saleh ibnu Hibban, dari Ibnu Buraidah sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Bermegah-megahan telah melalaikan kalian. ) (At-Takatsur, 102:1) Bahwa surat ini diturunkan berkenaan dengan dua kabilah Ansar, yaitu Bani Harisah dan Banil Haris, mereka saling membanggakan diri dengan kepemilikan mereka yang banyak. Salah satu pihak mengatakan bahwa apakah di kalangan kalian terdapat orang yang semisal dengan si Fulan bin Fulan dan si Fulan. Sedangkan pihak lain mengatakan hal yang sama pula kepada lawannya. Mereka saling berbangga diri dengan orang-orang yang masih hidup, kemudian mereka mengatakan, "Marilah kita berangkat menuju kuburan. Lalu salah satu pihak mengatakan, "Apakah di kalangan kalian terdapat orang yang seperti si Fulan, seraya mengisyaratkan kepada kuburan seseorang. Dan pihak lainnya mengatakan hal yang sama seraya mengisyaratkan ke kuburan lainnya. Maka turunlah firman-Nya: ( Bermegah-megahan telah melalaikan kalian, sampai kalian masuk ke dalam kubur. ) (At-Takatsur, 102:1-102:2) Sesungguhnya telah ada bagi kalian suatu pelajaran dari apa yang kalian lihat dan juga kesibukan.

*Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Bermegah-megahan telah melalaikan kalian, sampai kalian masuk ke dalam kubur. ) (At-Takatsur, 102:1-102:2) Dahulu mereka mengatakan, "Kami lebih banyak daripada Bani Fulan, dan kami lebih kuat daripada Bani Fulan, setiap hari mereka saling menjatuhkan yang lainnya tanpa henti-hentinya. Demi Allah, mereka akan terus-menerus demikian sehingga mereka semuanya masuk ke dalam kubur dan menjadi penghuninya.

*Pendapat yang sahih menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan firman-Nya: ( sampai kamu masuk ke dalam kubur. ) (At-Takatsur, 102:2) Yakni hingga kalian dikubur dan menjadi penghuninya, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadis sahih bahwa Rasulullahﷺ mendatangi seorang lelaki Badui dalam rangka menjenguknya, lalu bersabda: "Tidak mengapa, insya Allah disucikan. Lelaki itu menjawab, "Engkau katakan disucikan, tidak sebenarnya yang kurasakan adalah demam yang mengguncangkan seorang syekh (berusia lanjut) lagi sudah tua dan sudah dekat ke Liang kuburnya. Maka Rasulullahﷺ bersabda, "Kalau begitu, itu yang terbaik.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Dzar'ah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sa'id Al-Asbahani, telah menceritakan kepada kami Hakkam ibnu Salim Ar-Razi, dari Amr ibnu Abu Qais, dari Al-Hajjaj, dari Al-Minhal, dari Zur ibnu Hubaisy, dari Ali yang mengatakan bahwa kami masih tetap meragukan tentang adanya siksa kubur sebelum diturunkan firman-Nya: ( Bermegah-megahan telah melalaikan kalian, sampai kalian masuk ke dalam kubur. ) (At-Takatsur, 102:1-102:2)

*Imam Turmuzi telah meriwayatkan hadis ini dari Abu Kurajb, dari Hakkam ibnu Salim dengan sanad yang sama, lalu Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini garib.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Salamah ibnu Daud Al-Irdi, telah menceritakan kepada kami Abul Malih Ar-Ruqiy, dari Maimun ibnu Mahran yang mengatakan bahwa ketika aku sedang duduk di hadapan Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz, maka ia membaca firman-Nya: ( Bermegah-megahan telah melalaikan kalian, sampai kalian masuk ke dalam kubur. ) (At-Takatsur, 102:1-102:2) Maka dia diam sebentar, lalu berkata, "Hai Maimun, tiadalah kulihat kuburan itu melainkan dalam ziarahku, dan sudah merupakan keharusan bagi orang yang berziarah kembali ke tempat tinggalnya. Abu Muhammad menjelaskan bahwa makna yang dimaksud dengan kembali ke tempat tinggalnya ialah ke surga atau ke neraka.

*Hal yang sama telah disebutkan, bahwa pernah ada seorang lelaki Badui mendengar seorang lelaki membaca firman-Nya: ( sampai kalian masuk ke dalam kubur. ) (At-Takatsur, 102:2) Lalu ia berkata, "Demi Tuhan yang menguasai Ka'bah, ini artinya hari berbangkit. Yakni sesungguhnya bagi orang yang menziarahi kubur pasti akan pergi dari kubur itu menuju ke tempat yang lain.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar