Asbabun Nuzul Surah Al-Muddassir Ayat 1-7

Asbabun Nuzul Surah Al-Muddassir Ayat 1-7

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ ﴿١

yā ayyuhal-muddaṡṡir

Wahai orang yang berkemul (berselimut)! (1)


قُمْ فَاَنْذِرْۖ ﴿٢

qum fa anżir

bangunlah, lalu berilah peringatan! (2)


وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ ﴿٣

wa rabbaka fa kabbir

dan agungkanlah Tuhanmu, (3)


وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ ﴿٤

wa ṡiyābaka fa ṭahhir

dan bersihkanlah pakaianmu, (4)


وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ ﴿٥

war-rujza fahjur

dan tinggalkanlah segala (perbuatan) yang keji, (5)


وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ ﴿٦

wa lā tamnun tastakṡir

dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. (6)


وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ ﴿٧

wa lirabbika faṣbir

Dan karena Tuhanmu, bersabarlah. (7)


Sebab Turunnya Ayat

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “Saya menyendiri di Gua Hira selama sebulan. Setelah selesai, saya lalu bermaksud turun ke bawah. Ketika berada di pertengahan bukit, tiba-tiba sebuah suara memanggil, tapi saya tidak melihat seorang pun. Akan tetapi, tatkala saya mengangkat kepala, tiba-tiba terlihat malaikat yang sebelumnya mendatangi saya. Saya langsung bergegas pulang. Sesampainya di rumah, saya lalu berkata, ‘Selimuti saya!’ Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkumul (berselimut)! Bangunlah, lalu berilah peringatan!’ ”

Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Walid ibnul-Mughirah membuat jamuan untuk orang-orang Quraisy. Tatkala mereka tengah makan, walid berkata, “Apa pendapat kalian terhadap laki-laki ini (Muhammad)?” Sebagian lalu berkata, “Tukang sihir!” Akan tetapi, yang lain membantah, “Ia bukan tukang sihir” Sebagian lagi berkata, “Seorang dukun!” Akan tetapi yanglain membantah, “Ia bukan dukun!” Sebagian berkata, “Seorang penyair!” tetapi, lagi-lagi yang lain menyangkal, “Ia bukan penyair” Sebagian yang lain berkata, “Apa yang dibawanya itu (Al-Qur’an) adalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang terdahulu).” Tatkala Rasulullah mendengar ucapan-ucapan itu beliau langsung merasa sedih. Beliau lantas menutup kepalanya serta menyelmiuti tubuhnya dengan selimut. Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkemul (berselilmut)! Bangunlah, lalu berilah peringatan!” hingga ayat 17, “Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.”